Penjelasan Argumented Reality
Jumat (15/6), bertempat di ruang 430 Lt. 4 Kampus Anggrek,
Universitas Bina Nusantara, Peter Shearer menjelaskan arti sederhana dari AR
yang menurutnya adalah AR berasal dari kata Augmented (ditambahkan) dan Reality
(kenyataan), sehingga apabila digabungkan akan menjadi kenyataan yang makin
terlihat nyata pada perangkat elektronik Anda.
Namun dijelaskan lebih lanjut oleh beliau, AR adalah penggabungan benda-benda yang ada di dunia maya (virtual) ke dalam dunia nyata dalam bentuk dua dimensi ataupun tiga dimensi. Penggabungan ini kemudian dimaksimalkan dengan kemampuan berinteraksi secara langsung dengan objek tersebut.
Menurut beliau juga, teknologi AR sudah diimpikan sejak dulu dan sering muncul di film ataupun anime Jepang. Jika Anda sering membaca komik Dragon Ball, dan kacamata yang digunakan untuk mengukur tenaga lawan oleh karakter di komik tersebut adalah teknologi AR. Begitu juga film Hollywood seperti Minority Report (2003) yang menggunakan teknologi komputer AR, serta Iron Man 2 (2010) lewat asisten komputernya, Jarvis. Silakan simak link video di bawah ini.
Namun dijelaskan lebih lanjut oleh beliau, AR adalah penggabungan benda-benda yang ada di dunia maya (virtual) ke dalam dunia nyata dalam bentuk dua dimensi ataupun tiga dimensi. Penggabungan ini kemudian dimaksimalkan dengan kemampuan berinteraksi secara langsung dengan objek tersebut.
Menurut beliau juga, teknologi AR sudah diimpikan sejak dulu dan sering muncul di film ataupun anime Jepang. Jika Anda sering membaca komik Dragon Ball, dan kacamata yang digunakan untuk mengukur tenaga lawan oleh karakter di komik tersebut adalah teknologi AR. Begitu juga film Hollywood seperti Minority Report (2003) yang menggunakan teknologi komputer AR, serta Iron Man 2 (2010) lewat asisten komputernya, Jarvis. Silakan simak link video di bawah ini.
Penerapan AR sendiri sudah lama digunakan di dunia
kemiliteran, biasanya digunakan oleh pilot pesawat tempur. Namun, ketika zaman
semakin canggih, beberapa perusahaan mengambil intisari yang baik
kemudian menerapkan konsep AR di kehidupan sehari-hari. Google
bahkan sedang giat melakukan promosi terhadap Google Glassnya yang akan
menerapkan teknologi AR. Sederhananya, beliau menggambarkan AR dengan video di
bawah ini.
Di Indonesia sendiri, meskipun kebanyakan AR digunakan
sebagai sarana promosi dan iklan brand tertentu, namun ke depannya teknologi
ini diharapkan dapat dikembangkan ke berbagai hal seperti pendidikan, informasi
tempat, diskon dan belanja. Ke depannya, AR&Co., berharap Indonesia akan
memiliki kota virtual seperti pada video di bawah ini.